ENERGI ANGIN
ENERGI ANGIN
Tenaga angin menunjuk kepada pengumpulan energi yang berguna dari angin. Pada 2005, kapasitas generator tenaga-angin adalah 58.982 MW, hasil tersebut kurang dari 1% penggunaan listrik dunia. Meskipun masih berupa sumber energi listrik minor di kebanyakan negara, penghasilan tenaga angin lebih dari empat kali lipat antara 1999 dan 2005.
Kebanyakan tenaga
angin modern dihasilkan dalam bentuk listrik dengan mengubah rotasi dari pisau turbin
menjadi arus listrik dengan menggunakan generator
listrik. Pada kincir angin energi angin digunakan untuk
memutar peralatan mekanik untuk melakukan kerja fisik, seperti menggiling
"grain" atau memompa air.Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk penghasilan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.
Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas, bersih, dan merendahkan efek rumah kaca.
ENERGI ANGIN MEMPENGARUHI EKONOMI
Pada
tahun-tahun belakangan ini, biaya tenaga listrik dihasilkan-angin telah turun
banyak, dan kini lebih rendah dari biaya listrik dihasilkan-bahan bakar. Sejak
2004, tenaga angin telah menjadi bentuk penghasilan tenaga baru yang paling
murah.
SKALA
BESAR ENERGI ANGIN
Ada ribuan turbin angin yang beroperasi, dengan kapasitas total 58.982 MW
yang 69% berada di Eropa (2005). Dia merupakan cara alternatif penghasilan
listrik yang paling tumbuh cepat dan menyediakan tambahan yang berharga bagi
stasiun tenaga berskala besar yang berbeban besar. Penghasilan kapasitas
listrik diproduksi-angin berlipat empat antara 1999 dan 2005. 90% dari
instalasi tenaga angin berada di AS dan Eropa. Pada 2010, Asosiasi
Tenaga Angin Dunia mengharapkan 120.000 MW akan terpasang di dunia.Jerman, Spanyol, Amerika Serikat, India dan Denmark telah membuat invesatasi terbesar dalam penghasilan listrik dari angin. Denmark terkenal dalam pemroduksian dan penggunaan turbin angin, dengan sebuah komitmen yang dibuat pada 1970-an untuk menghasilkan setengah dari tenaga negara tersebut dengan angin. Denmark menghasil lebih dari 20% listriknya dengan turbin angin, persentase terbesar dan ke-lima terbesar dari penghasilan tenaga angin. Denmark dan Jerman merupakan eksportir terbesar dari turbin besar.
Penggunaan tenaga angin hanya 1% dari total produksi listrik dunia (2005). Jerman merupakan produsen terbesar tenaga angin dengan 32% dari total kapasitas dunia pada 2005; targetnya pada 2010, energi terbarui akan memenuhi 12,5% kebutuhan listrik Jerman. Jerman memiliki 16.000 turbin angin, kebanyakan terletak di utara negara tersebut - termasuk tiga terbesar dunia, dibuat oleh perusahaan Enercon (4,5 MW), Multibrid (5 MW) dan Repower (5 MW). Provinsi Schleswig-Holstein Jerman menghasilkan 25% listriknya dari turbin angin.
POTENSI ENERGI
ANGIN
Secara keseluruhan potensi energi angin di Indonesia
rata-rata tidak besar, tetapi berdasarkan survei dan pengukuran data angin yang
telah dilakukan sejak 1979, banyak daerah yang prospektif karena memiliki
kecepatan angin rata-rata tahunan sebesar 3.4-4.5 m/detik atau mempunyai energi
antara 200 kWh/m sampai 1000 kWh/m. Potensi ini sudah dapat dimanfaatkan untuk
pembangkit energi listrik skala kecil sampai 10 kW. Peta sebaran energi
angin yang ada di Indonesia dapat dilihat dalam.
LOKASI PEMANFAATAN ENERGI ANGIN
Lokasi yang diinginkan dalam penempatan turbin angin adalah pada daerah
yang memiliki kecepatan angin yang relatif konstan, arahnya tak berubah-ubah
dan sedikit kemungkinan kecepatan angin yang sangat besar. Ditinjau dari letaknya pemanfaatan energi angin dibedakan
menjadi tiga, onshore, offshore dan nearshore.
Instalasi turbin onshore didefinisikan pada jarak 3 km atau lebih dari garis pantai dan umumnya instalasi dilakukan di daerah berbukit untuk mendapatkan percepatan topografis. Akan tetapi
penentuan lokasi tepatnya harus
dilakukan secara hati-hati karena dapat menyebabkan perbedaan kecepatan angin
yang signifikan.Instalasi turbin nearshore umumnya didefinisikan di wilayah pantai dari 3 km di daratan ke 10 km pada laut dari garis pantai. Pemanfaatan pada lokasi ini mengutamakan keuntungan dari adanya angin darat dan angin laut sehubungan dengan perbedaan suhu laut dan darat.
Ketika instalasi dilakukan di laut lebih dari 10 km dari pantai maka
disebut sebagai intalasi turbin offshore. Keuntungan dari pemasangan ini
disebabkan oleh kecepatan angin yang relatif lebih tinggi sehubungan dengan
tahanan geseknya yang lebih rendah dibandingkan di daratan. Selain itu,
keberadaan turbin-turbin relatif tidak mengganggu dibandingkan dengan
pemasangan di daratan. Akan
tetapi, pemasangan di laut tentu akan memiliki kekurangan yakni membutuhkan
transmisi yang lebih kompleks sehubungan dengan jarak dan harus melalui lautan
Ketika turbin-turbin ini diinstalasi dalam jumlah yang besar maka instalasi ini sering disebut sebagai ladang angin (wind farm). Pada ladang angin perlu diperhatikan "efek wind park" yakni turbin-turbin ini cenderung menghalangi turbin yang lain. Umumnya digunakan jarak antar turbin 3 - 5 kali diameter turbin pada instalasinya.
KONVERSI ENERGI ANGIN
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
menggunakan kincir angin. Energi mekanik yang dihasilkan oleh kincir angin
dapat dimanfaatkan secara langsung atau dikonversi menjadi energi
listrik. Animasi menunjukkan pemanfaatan energi mekanik
secara langsung terjadi sebagai berikut: Angin yang bergerak mengenai sayap
kincir menyebabkan kincir berputar. Perputaran kincir tersebut menyebabkan
terbentuknya energi mekanik, yang kemudian dapat menggerakan pompa sehingga air
naik ke atas dan di tampung ke dalam tangki.
Sedangkan konversi energi angin menjadi energi listrik (Animasi ) adalah sebagai berikut:
Angin yang melalui
sudu-sudu kincir menyebabkan kincir berputar. Putaran kincir menyebabkan
generator ikut berputar. Di dalam generator energi angin diubah menjadi energi
listrik. Untuk pembangkit tenaga listrik skala kecil, karena kecepatan
angin senantiasa berubah-ubah, maka perlu adanya pengatur tegangan. Disamping
itu perlu baterai untuk menyimpan energi, karena seiring terdapat kemungkinan
dimana angin tidak bertiup. Bila angin tidak bertiup, generator tidak
berfungsi sebagai motor, sehingga perlu sebuah pemutus otomatik untuk mencegah
generator bekerja sebagai motor. Perlu menjadi catatan bahwa apabila energi mekanik yang dihasilkan maka pada umumnya turbin angin disebut sebagai
kincir angin, akan tetapi bila dikonversi menjadi listrik maka disebut sebagai turbin angin
Posting Komentar untuk "ENERGI ANGIN"